Postingan

Menampilkan postingan dengan label KISAH INSPIRATIF

DENGKI

Gambar
A da seorang lelaki yang setiap hari mengunjungi raja. Setelah bertemu raja, ia selalu berkata, "Orang yang berbuat baik akan mendapat balasan, dan orang yang berbuat buruk, cukup keburukan itu sebagai balasannya."   Ada seseorang yang dengki melihat keakraban lelaki itu dengan raja. "Lelaki itu memiliki kedudukan yang dekat dengan raja, setiap hari ia bertemu raja," pikir si pendengki dengan perasaan kurang senang. Si pendengki kemudian menemui raja dan berkata, "Lelaki yang setiap hari menemuimu, jika keluar dari sini selalu berbicara buruk tentang kamu. Ia juga berkata bahwa bau mulutmu busuk." Raja terdiam. Sekeluarnya dari kerajaan, pendengki duduk di tepi jalan yang biasa dilalui oleh lelaki yang akrab dengan raja. Ketika si lelaki itu lewat dalam perjalanannya menemui raja. Ia menghadangnya, "Kemarilah, singgahlah ke rumahku." Setelah temannya singgah ke rumahnya, si pendengki menawarkan bawang merah dan putih, dan memaksanya agar ia...

Nabi Musa Dan Seorang Pezina

Gambar
P ada suatu senja yang lenggang, terlihat seorang wanita berjalan   terhuyung-huyung. Pakaiannya yang serba hitam menandakan bahwa ia   berada dalam dukacita yang mencekam. Kerudungnya menangkup rapat hampir seluruh wajahnya. Tanpa hias muka atau perhiasan menempel di tubuhnya. Kulit yang bersih, badan yang ramping dan roman mukanya yang ayu, tidak dapat menghapus kesan kepedihan yang tengah meruyak hidupnya. Ia melangkah terseret-seret mendekati kediaman rumah Nabi Musa a.s. Diketuknya pintu pelan- pelan sambil mengucapkan uluk salam. Maka terdengarlah ucapan dari dalam "Silakan masuk". Perempuan cantik itu lalu berjalan masuk sambil kepalanya terus merunduk.   Air matanya berderai tatkala ia Berkata, "Wahai Nabi Allah. Tolonglah saya.   Doakan saya agar Tuhan berkenan mengampuni dosa keji saya." "Apakah dosamu wahai wanita ayu?" tanya Nabi Musa a.s. terkejut. "Saya takut mengatakannya."jawab wanita cantik. "Katakanlah jangan ragu-rag...

Tinggalkan Khianat Mendapat Rahmat

Gambar
Al-Qadhi Abu Bakar Muhammad bin Abdul Baqi bin Muhammad Al-Bazzar Al-Anshari berkata: "Dulu, aku pernah berada di Makkah semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala selalu menjaganya, suatu hari aku merasakan lapar yang sangat. Aku tidak mendapatkan sesuatu yang dapat menghilangkan laparku. Tiba-tiba aku menemukan sebuah kantong dari sutera yang diikat dengan kaos kaki yang terbuat dari sutera pula. Aku memungutnya dan membawanya pulang ke rumah. Ketika aku buka, aku dapatkan didalamnya sebuah kalung permata yang tak pernah aku lihat sebelumnya. Aku lalu keluar dari rumah, dan saat itu ada seorang bapak tua yang berteriak mencari kantongnya yang hilang sambil memegang kantong kain yang berisi uang lima ratus dinar. Dia mengatakan, 'Ini adalah bagi orang yang mau mengembalikan kantong sutera yang berisi permata'. Aku berkata pada diriku, 'Aku sedang membutuhkan, aku ini sedang lapar. Aku bisa mengambil uang dinar emas itu untuk aku manfaatkan dan mengembalikan kantong sutera...

TAHUKAH ANDA APA YANG MENCANTIKKAN WAJAH?

Gambar
Al-Ahnaf bin Qais tergolong dari golongan ulamak-ulamak yang terkenal di zaman hidupnya. Pada suatu hari datang seorang pemuda dari suku Tai'yi berkunjung ke rumahnya. Rumah Al-Ahnaf memang sentiasa dikunjungi oleh orang ramai, terutama oleh anak-anak murid dan sahabat-sahabatnya. Mereka sekalian menziarahinya dengan tujuan untuk menuntut ilmu darinya. Kedatangan pemuda dari suku Tai'yi itu sangat menarik perhatiannya. Ahnaf mendapati pemuda itu sangat tampan serta kacak. Lalu ia pun bertanya: "Wahai orang muda, adakah engkau menghiasi wajahmu dengan sesuatu?." "Benar tuan, sungguh saya ada menghiasi wajah saya dengan sesuatu," ujarnya dengan sopan serta ringkas. Pemuda itu menyambung lagi: "Kalau saya bercakap saya tidak bohong. Kalau ada orang sedang bercakap saya dengar. Kalau saya berjanji saya tepati dan jika saya diberikan sesuatu amanah saya tidak khianat." Mendengar jawapan yang bernas itu, maka berkatalah Ahnaf: "Benar seperti katamu ...

SURAT SAYYIDINA UMAR AL-KHATTAB KEPADA SUNGAI

Gambar
Sewaktu negeri Mesir ditakluki oleh tentera Islam, khalifah Umar r.a. telah melantik Amru bin Al-As sebagai Gabenor di wilayah tersebut, satu peristiwa ganjil telah berlaku semasa pemerintahannya.  Air Sungai Nil dikatakan akan berhenti mengalir dan penduduk Mesir bercadang hendak melakukan satu upacara Jahiliah iaitu dengan mengorbankan seorang gadis ke dalam sungai itu. Amru bin Al-As sudah tentu berkeras tidak mahu melakukannya.  Apabila air Sungai Nil mulai kering, penduduknya merasa cemas. Sebahagian dari mereka terpaksa berpindah ke kawasan lain. Keadaan ini memaksa Amru Al-As menulis surat kepada Khalifah Umar r.a. untuk meminta pandangannya.  Sayyidina  Umar pun mengirimkan jawabannya kepada Amru. Surat itu bukanlah ditujukan kepadanya, tetapi kepada Sungai Nil.  Sebelum mencampakkan surat itu ke dalam Sungai Nil Amru sempat membaca isi kandungannya yang berbunyai: "Surat ini dikirimkan kepada Sungai Nil oleh Umar, hamba Allah dan Amirul Mukminin.  ...